Rusia Usut 50 Ribu Kasus Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan sekitar 50 ribu kasus korupsi sedang diusut di negara tersebut.

“Saat ini ada 50 ribu kasus korupsi di pengadilan. Itu banyak, tetapi hanya kasus-kasus besar yang ditangkap mata publik,” kata Medvedev saat diwawancara surat kabar Neue Zurcher Zeitung Swiss, seperti dinukil dari RIA Novosti-0ANA.

Rusia menempati peringkat ke-133 dari 174 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi terbaru oleh Transparency International yang diterbitkan pada Desember 2012 lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia diduga telah menggelapkan 10 miliar rubel (257 juta dolar AS). Jumlah itu termasuk 6,7 miliar rubel (215 juta dolar AS). Uang haram itu diduga telah dicuri melalui skema korupsi yang dibiayai untuk pekerjaan-pekerjaan Menteri Pertahanan, Anatoly Serdyukov.

Medvedev tidak memberikan komentar tentang skandal korupsi baru yang melibatkan Serdyukov. “Sebagai pengacara, saya tidak pernah berniat berbicara secara terbuka tentang kasus pengadilan individual. Namun, saya percaya itu adalah baik, jika kasus-kasus korupsi diliput di TV dan dibahas masyarakat biasa,” katanya Medvedev.

Putri Spanyol Jadi Tersangka Kasus Korupsi

@IRNewscom | Madrid : PUTRI Cristina dari Kerajaan Spanyol resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (03/04) kemarin dalam kasus korupsi yang melibatkan suaminya.

Seperti dilansir dari kantor berita Xinhua, Rabu (03/04), Hakim meyakini, Noos Institute menggunakan nama dan posisi Cristina dengan persetujuan putri kerajaan tersebut, untuk memenangkan kontrak. Meskipun Urdangarin telah bersikeras bahwa istrinya tidak tahu apa-apa mengenai Noos Institute.

Hakim yang menangani kasus, Jose Castro, sebelumnya telah memerintahkan, Cristina, putri bungsu dari Raja Juan Carlos, untuk bersaksi di pengadilan pada 27 April 2013. Kesaksian tersebut diperlukan sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung dalam tuduhan korupsi terhadap suaminya, Inaki …Read more

Pejabat Korup China, Andalkan “Humas Hitam”

BEIJING, KOMPAS.com — “Tak peduli seberapa besar atau seberapa senstifnya berita itu, kami bisa membuatnya menghilang.”

Kalimat di atas adalah janji yang disampaikan Yage Times, salah satu perusahaan “humas hitam” China terbesar dan paling terkenal.

Apa itu perusahaan humas hitam? Perusahaan seperti ini biasanya digunakan para pejabat yang diduga terlibat korupsi. Nah, mereka ini biasanya ingin agar nama dan kasus mereka tak banyak muncul di media massa, khususnya internet.

Perusahaan seperti Yage Times ini yang kemudian bekerja untuk membersihkan semua berita buruk kliennya.

Para pejabat China belakangan diperiksa aparat keamanan terkait dugaan tindak pidana korupsi. Para kader partai komunis segala level kini khawatir mereka terseret kasus-kasus korupsi.

Secara khusus, para pejabat korup ini sangat takut kepada media internet karena kisah-kisah pejabat korup dengan mudah tersebar.
Setelah cerita skandal korupsi tersebar luas, itu akan …Read more

Berantas Korupsi, China Enggan Andalkan “Selir Pejabat”

BEIJING – Suratkabar ternama di China berpendapat, Pemerintah China tidak bisa menggantungkan dirinya ke perempuan-perempuan simpanan untuk membocorkan skandal korupsi pejabat tinggi. Belakangan ini, kasus korupsi para pejabat Negeri Panda itu memang sering terkuak karena kesaksian selir-selir mereka.

Sejak naik ke tampuk kekuasaan, Presiden Xi Jinping menganggap isu korupsi sebagai ancaman Partai Komunis China. China juga menerapkan larangan bagi para pejabat partai memiliki perempuan-perempuan simpanan,

Salah satu kasus korupsi yang belakangan ini muncul di China adalah kasus Liu Tienan. Pria itu dipecat karena kesaksian perempuan simpanannya. Perempuan itu menceritakan pada media bahwa Liu sudah menggelapkan dana bank senilai ratusan juta dolar …Read more